0
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    GAMBARAN UMUM MTs ULUL ILMI
            Madrasah Tsanawiyah Ulul Ilmi di bawah naungan Yayasan Ulul Ilmi yang didalamnya terdapat MTs, MA, Madrasah Diniyah. Yayasan Ulul Ilmi dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi masyarakat Indonesia khususnya DKI Jakarta,  di mana krisis moneter yang melanda negara kita sejak tahun 1997 sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat terutama masyarakat lapisan bawah. Dampak dari hal tersebut diatas mengakibatkan jumlah penduduk miskin, anak putus sekolah dan anak terlantar. Kondisi ini tidaklah terlalu kita temui ketika kita melintasi perempatan lampu merah. Terlihat pemandangan anak-anak putus sekolah dan anak-anak terlantar yang menyambung hidup dengan mengamen sekedar untuk sesuap nasi. Kondisi ini mengancam hilangnya satu generasi penerus bangsa. Sementara itu, harga barang terus menigkat membuat biaya untuk hidup semakin tinggi.
            Keadaan krisis ekonomi yang berkepanjangan dalam masyarakat yang memperihatinkan tersebut ironisnya diperparah dengan krisis moral yang sangat menghawatirkan di mana masyarakat mengesampingkan nilai agama yang dianutnya khusunya ajaran Islam sehingga kepedulian untuk mempelajari ilmu agama sangatlah kurang. Bagaimana tidak, memikirkan kebutuhan harian untuk makan saja sudah sangat memusingkan mereka.    
            Menyadari keadaan tersebut lahirlah sebuah yayasan dengan nama Yayasan Ulul Ilmi yang diprakarsai oleh beberapa tokoh masyarakat sebagai wadah/organisasi sosial. Yayasan Ulul Ilmi bergerak di bidang sosial kemasyarakat dengan fokus kegatan di bidang pendidikan keagamaan sebagai bentuk kepedulian dan implementasi untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri berimtaq dan berilmu ditengah-tengah krisis multi dimensional yang sedang berkecambuk di negeri kita sekarang ini.

1.      Landasan Hukum
1.      Undang-undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1, bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
  1. Undang-undang No, 2 Tahun 1989, jo No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidkan Nasional
  2. Undang-undang no. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
  3. Undang-undang No. 6 tahun 1974 tentang ketentuan kesejahteraan sosial
  4. Undang-undang No. 4 tahun 1976, tentang kesejahteraan anak
  5. Akte Notaris Saal Bumela, SH No. 12 Tanggal 08 Juli 2002 (Akte Pendirian)
  6.  Akte Notaris Saal Bumela, SH No. 20 Tanggal 21 April 2005 (Akte Perubahan)
  7. Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. No. C-803.HT.01.02.TH.2005
  8. Surat Izin Penyelenggaran Pendidikan Pondok Pesantren Tangal 24 Mei 2013
No. KW.09.5/4/PP.007/3790/2013
  1. Piagam Pendirian Pondok Pesantren No. KW.09.5/3/KP.08.8/3962/2010, Tanggal 9 April 2010
  2. Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial Prov. DKI Jakarta No. 012.13850.86/078.6 B
Tanggal 28 Mei 2012 tentang Surat Izin Operasional Yayasan/Organisasi/Badan Sosial
  1. Surat Keputusan Kepala Dinas  Sosial Prov. DKI Jakarta No. 014.31.75.10.1003.1141
Tanggal 17 Oktober 2014  tentang Tanda Daftar Yayasan/Badan Sosial
  1. Surat Keputusan Ketua BKKKS No. 068/BKKKS-DKI/DU-5/X/2014 Tanggal 13 Oktober 2014
  2. Surat Keputusan Kepala Kelurahan Munjul Kecamatan Cipayung
Nomor : 1258/27.1.1/31.75.10.1004/071.562/2015 Tanggal 28 Januari 2015 Tentang Surat Keterangan Domisili Lembaga.

1.        Visi
Terwujudnya pendidikan keagamaan dan pengembangan masyarakat yang berkualitas, mandiri, bersaing, dan kuat kedudukannya dalam sistem pendidikan melalui pembentukan kepribadian dan watak santri sebagai muslim yang taat dan warga negara yang bertangung jawab.

2.      Misi
1.      Meningkatkan mutu pendidikan dan kelembagaan pendidikan keagamaan melalui pengembangan sistem pembelajaran serta meningkatkan sumber daya pendidikan secara kuantitatif dan kualitatif.
2.      Meningkatkan kemampuan pesantren salafiyah dalam pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar melalui pengembangan sistem pembelajaran serta meningkatkan sumber daya pendidikan dan sumber daya manusia terutama bagi mereka yang tidak mampu (berada di bawah garis kemiskinan).
3.      Mengupayakan pemberdayaan santri melalui pengembangan bakat dan minat serta peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi santri.
4.      Memperkuat kerjasama antar pondok pesantren agar lebih mampu mengaktualisasikan potensi yang dimiliki secara optimal.
5.      Memperkuat motivasi dan kemampuan pondok pesantren melalui pengembangan sistem, penyediaan sarana dan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia.
6.      Mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru dan mengupayakan pengembangan bakat dan minat santri.
7.      Mengupayakan penguatan organisasi jaringan kerjasama santri/alumni
8.      Mengembangkan sistem pelayanan Pondok Pesantren kepada masyarakat.
9.      Membantu/menyantuni anak-anak yatim piatu serta keluarga miskin untuk dapat mengenyam pendidikan keagamaan dan sekolah.
10.  Membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan Negara dan Bangsa khususnya mencerdaskan umat Islam serta mengembangkan ajaran-ajaran Islam di kalangan masyarakat Indonesia.

3.      Indikator Sasaran
1.         Meningkatkan kualitas santri dengan upaya antara lain :
a.       Mampu menulis dan membaca al-Quran secara tartil dan menguasai ilmu tajwid.
b.      Mampu membaca kitab-kitab klasik (kitab kuning)
c.       Mampu berbahasaindonesia yang baik serta bahasa Arab dan Inggris sesuai dengan kompetensinya.
d.      Mengajarkan akidah serta ajaran Islam dengan baik dan benar serta berakhlak yang mulia.
e.       Lulus mengikuti ujian kesetaraan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA.
f.       Memiliki ketreampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2.      Meningkatkan kualitas guru dan instruktur, antara lain :
a.       Disiplin mengajar yang tinggi
b.      Tertibnya administrasi pembelajaran.
c.       Penguasaan materi kajian dan metodologinya.

4.      Tujuan
1.      Meningkatkan kualitas pembelajaran panti asuhan dan pondok pesantren serta madrasah diniyah, tenaga pengelola, manajemen dan badan pengasuh yayasan, bimbingan konseling Madrasah Diniyah Pondok pesantren serta sarana dan prasarana.
2.      Meningkatkan kesejahteraan guru (ustadz) madrasah diniyah dan pondok pesantren.
3.      Meningkatkan profesionalisme guru madrasah dan pondok pesantren.
5.      Sasaran
1.      Meningkatkan kualitas santri (anak asuh), profesionalisme guru dan tenaga instruktur.
2.      Meningkatkan tenaga administrasi/pengelola panti asuhan dan pondok pesantren.
3.      Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran.

6.      Program Jangka Pendek
1.      Mendirikan dan menyelenggarakan panti asuhan yatim piatu, anak yang berasal dari    keluarga miskin dengan system pembelajaran mengunakan metode pesantren .
2.      Menampung dan menyantuni anak-anak yatim piatu dan yang tidak mampu di             wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
3.      Memberikan kesejahteraan dan pendidikan yang layak
4.      Menyelenggarakan kegiatan salafiyah (pengajian), ektrakulikuler dan keterampilan       kepada anak asuh.
5.      Menyelenggarakan wajib belajar pendidikan dasar bagi anak asuh yang putus sekolah
6.      Mendirikan dan menyelenggarakan MD/MI, MTs, MA dan program ujian persamaan   khusus yatim piatu dan anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.
7.      Memberikan pembinaan mental spiritual serta akhlak yang baik.

7.      Program Jangka Menengah
1.      Mendirikan dan menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan
2.      Mengadakan sarana olahraga
3.      Mendirikan asrama
4.      Membentuk dan memberikan pelatihan organisasi dan dasar kepemimpinan
5.      Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan santri, karyawan dan pengurus pesantren
8.      Program Jangka Panjang
1.      Memberikan bea siswa bagi anak asuh yang memiliki kemampuan dan berprestasi
2.      Mendirikan dan menyelenggarakan balai kesehatan umum
3.      Mendirikan dan mengadakan perpustakaan
4.      Mendirikan Bangunan Kantin dan Koperasi
5.      Mengadakan Sarana Komunikasi, Lab IPA Lab Komputer dan Bahasa
6.      Usaha Ekonomi Produktif di berbagai bidang unit usaha
7.      Mengupayakan penyaluran kerja dan atau penciptaan lapangan kerja bagi anak asuh yang sudah selesai.
            Dalam rangka memberikan pelayanan secara optimal pada santri warga binaan, Pondok Pesantren Ulul Ilmi telah melaksanakan kerja sama dengan beberapa lembaga, antara lain :
1.      Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Kanwil Kemenag Prov. DKI            Jakarta dan Kantor Kemenag Kotamadya Jakarta Timur sebagai lembaga yang menaungi kegiatan pendidikan pondok pesantren dan madrasah diniyah dan madrasah formal.
2.      Kementerian Sosial, melaui Direktorat Pelayanan Rehabilitasi Sosial
3.      Pemerintah Daerah DKI Jakarta melalui Dinas Sosial Prov. DKI Jakarta, dalam mendapatkan arahan, bantuan dan izin operasional lainnya.
4.      Walikota Jakarta Timur Cq. Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, dalam mendapatkan informasi, petunjuk dan rekomendasi dalam setiap perizinan dan kegiatan;
5.      Suku Dinas Sosial Kecamatan Cipayung yang selalu mendampingi memberikan arahan dan informasi.
6.      Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Cipayung, dalam memberikan peluang bagi anak (santri) senior untuk menimba ilmu agama lebih lanjut.
7.      Kelurahan Munjul, kerjasama dalam bentuk pemberian izin domisili lokasi dan lainnya.
8.      Puskesmas Kecamatan Cipayung dan Pukesmas Kelurahan Munjul dalam menangani   kesehatan anak-anak baik penyuluhan/pendidikan dan pengobatan.
9.      Beberapa Lebaga Layanan Kesehatan yang membantu menangani kesehatan santri.
10.  Mahasiswa beberapa kampus yang membantu dalam pengetahuan kesehatan pelayanan pencegahan tentang perolaku hidup bersih dan sehat;

9.      Kegiatan
RUTIN
1.      Pembiayaan pendidikan sekolah anak
2.      Pembiayaan kehidupan sehari-hari (sandang, pangan dan papan)
3.      Pembinaan bina mental keagamaan (pendidikan pesantren)
4.      Pelatihan-pelatihan keterampilan
5.      Santunan-santunan
6.      Buka puasa bersama setiap senin, kamis dan bulan Ramadhan
7.      Santunan daging Qurban kepada warga binaan dan masyarakat
8.      Permberdayaan Maysrakat melalui kegiatan keagamaan

INSIDENTIL
1.      Rekreasi bersama
2.      Penyaluran pendidikan tingkat tinggi dan atau lapangan kerja bagi anak yang berprestasi
3.      Undangan Tasyakuran dari warga sekitar
4.      Undangan Ulang Tahun dari warga sekitar
5.      Undangan Bakti Sosial dari beberapa mahasiswa dari universitas di             Jabodetabek.



10.  Struktur Organisasi
Penasehat                                      :  KH. Achmad Syatiri
Pembina                                        : Komjen. Pol. (Purn.) Drs. H. Anton BA.
                                                         Kolonel TNI. Drs. Ian Heryawan
Ketua Umum                                :  Drs. KH. Achmad Wajihudin, MA
Sekretaris Umum                          :  Joko Sugiharto, SHI
Bendahara                                     :  Dra. Hj. Nurmala
Tata Usaha                                    :  Eli Rositawati
Seksi Pendidikan Formal              :  Ahmad Rais, S.Pd.I
Seksi Pendidikan Non Formal      :  Dadu Soleh, S.Pd.I
Seksi Majelis Ta’lim                      :  Dra. Hj. Nurmala
Seksi Pengasuhan Santri               :  Asep Rudiansyah
                                                         Andre Parsian
Seksi Unit Usaha                          :  Edah Zubadah, S.Pd
Seksi Bidang
Pengembangan Skill Santri           :  Tri Kusumawati
                                                         Siti Hanifah
Humas                                           :  Nurshoiman

            Madrasah Tsanawiyah Ulul Ilmi memiliki satu unit bangunan permanen terdiri dari dua lantai dengan ruangan terdiri dari ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang osisi, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang komputer, dan ruang kamar kecil.
Tabel 2
Sarana yang dimiliki oleh MTs Ulul Ilmi
No
Nama Ruang
Jumlah
1
Ruang Belajar
5 Buah
2
Ruang Kepala Sekolah
1 Buah
3
Ruang Perpustakaan
1 Buah
4
Ruang Osis
1 Buah
5
Ruang BP
1 Buah
6
Ruang Pertemuan
1 Buah
7
Ruang TU
1 Buah
8
Ruang Komputer
1 Buah
9
Ruang Kamar Kecil
2 Buah

            Pada saat ini madrasah Tsanawiyah Ulul Ilmi memiliki tenaga pengajar sebanyak 27 orang, 13 laki-laki, dan 14 perumpuan. Dari 27 orang guru tersebut, 11 diantaranya berpendidikan sarjana UIN, 9 orang berpendidikan sarjana IKIP, 2  orang berpendidikan sarjana UM Jakarta, dan 2 orang pendidikan Guru Agama Negri ( PGAN).
            Adapun jumlah siswa pada tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 145 siswa, seperti tertera pada tabel berikut ini :
No
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
1
VII A
24
22
46
VII B
2
VIII A
16
19
35
VIII B
3
XI A
30
34
64
XI B
XI C
XI D
Jumlah

70
75
145


B.     Pelaksana Kompetensi Guru
            Pelaksanan kompetensi guru agama di madrasah Tsanawiyah Ulul Ilmi ini dibatasi pada enam kompetensi sebagaiman telah penulis batasi pada bagian pendahuluan. Untuk melihat kompetensi tersebut penulis memberikan angket kepada enam guru agama, yakni sebanyak 5 orang guru agama pada kelas IX.
            Adapun angket itu dalam bentuk kuisioner atau daftar pertanyaan yang berjumlah 35 item yang mencakup sebagai berikut :
1.        Tentang identitas guru agama dan pengalaman dalam mengajar sebanyak 3 item.
2.        Kemampuan
a.    Kemampun guru dalam menguasai bahan sebanyak 3 item.
b.    Kemampuan guru dalam mengelola program belajar mengajar sebanyak 13 item.
c.    Kemampuan guru dalam mengolah kelas sebanyak 3 item.
d.   Kemampuan guru dalam mengunakan media / sumber sebanyak 8 item.
e.    Kemampuan guru dalam mengelola interaksi belajarmengajar sebanyak 2 item.
f.     Kemampuan guru dalam menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran sebanyak 4 item.
            Angket ini terbagi menjadi 3 kelompok untuk memilih alternative jawaban yang dilakukan oleh responden, dengan jalan boleh memilih lebih dari satu alternative jawaban yang tersedia sebagai berikut dibawah ini :
ü  Dengan 3 alternatif jawaban ialah A, B, dan C, untuk item nomer 11 , 27, dan 33.
ü  Dengan 4 alternatif jawaban ialah A, B, C, dan D untuk item nomer 3, 6, 14, 17, 20, 22, 24, 25, 30, 31, dan 32.
ü  Dengan 5 alternatif jawan ialah A, B, C, D, dan E untuk item nomer 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16,18, 19, 21, 23, 26, 28, 29, 34, dan 35.
            Dalam angket ini ditetapkan setiap item bernilai 10, nilai tersebut terbagi lagi untuk setiap alternative jawaban menjadi :
ü  Untuk item nomer 3, alternatif jawban A bernilai 4, B bernilai 3, C bernilai 2, dan jawaban D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 4, alternatif jawban A bernilai 0, B bernilai 1, C bernilai 2, dan jawaban D bernilai 3, dan E bernilai 4.
ü  Untuk item nomer 6, alternatif jawban A bernilai 2,5, B bernilai 2,5, C bernilai 2,5, dan jawaban D bernilai 2,5.
ü  Untuk item nomer 11, alternatif jawban A bernilai 5, B bernilai 4, dan C bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 14, alternatif jawban A bernilai 4, B bernilai 2, C bernilai 3, dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 16, alternatif jawban A bernilai 5, B bernilai 2, C bernilai 2, D bernilai 1, dan E bernilai 0.
ü  Untuk item nomer 17, alternatif jawban A bernilai 5, B bernilai 4, C bernilai 2, dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 20, alternatif jawban A bernilai 4, B bernilai 3, C bernilai 2, dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 22, alternatif jawban A bernilai 4, B bernilai 3, C bernilai 32 dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 24, alternatif jawban A bernilai 4, B bernilai 2, C bernilai 3, dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 25, alternatif jawban A bernilai 0, B bernilai 2, C bernilai 3, dan D bernilai 5.
ü  Untuk item nomer 26, alternatif jawban A bernilai 1, B bernilai 0, C bernilai 3, D bernilai 2, dan E bernilai 4.
ü  Untuk item nomer 27, alternatif jawban A bernilai 1, B bernilai 5, dan C bernilai 4.
ü  Untuk item nomer 30, alternatif jawban A bernilai 5, B bernilai 4, C bernilai 0, dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 31, alternatif jawban A bernilai 4, B bernilai 3 C bernilai 2, dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 32, alternatif jawban A bernilai 4, B bernilai 3, C bernilai 2, dan D bernilai 1.
ü  Untuk item nomer 33, alternatif jawban A bernilai 5, B bernilai 3, dan C bernilai 2.
ü  Untuk item nomer1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 18, 19, 21, 23, 28, 29, 34, dan 35 setiap alternative jawaban A, B, C, dan E bernilai sama ialah 2.
            Angka dari masing-masih item dikalikan 2 dan dibagi dengan jumlah item (35). Untuk menjadi nilai akhir dari keseluruhan angka tersebut yang dipergunakan untuk perhitungan selanjutnya. Tentang identitas dan pengalaman guru (I) tidak diikut sertakan pengolahanya, disebabkan hanya merupakan data suplemen.
            Berdasarkan hasil angket, maka dapat diketahui kemampuan guru agama madrasah tsanawiyah ulul ilmi. Untuk nama-nam guru pendidikan agama ditulis sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini :

Table 4
Kemampuan Guru Mata Pelajaran Agama
MTs Ulul Ilmi

No
Mata Pelajaran
Kemampuan Guru
1
Qur'an Hadits
9



2
Akidah Akhlak
8,5



3
Fiqih
8,9



4
SKI
8



5
Bahasa Arab
7,7



Total :
5 Orang
42,1


            Dari table tersebut dapat diketahui kemampuan guru Qur’an Hadits mendapat nilai 9. Nilai ini diperoleh dari jumlah jawaban angket yang telah dijumlahkan, yaitu 157,5 kemudian dikalikan dengan 2 sehingga menjadi 315 lalu di bagi dengan jumlah item (35) maka diperoleh nilai akhir 9 untuk kemampuan guru Qur’an Hadist.
            Untuk kemampuan guru akidah akhlak, nilai yang diperoleh dari jawan angket yang telah dijumlahkan, yaitu 149 kemudian dikalikan dengan 2 menjadi 298 lalu dibagi dengan jumlah item (35), maka diperoleh nilai akhir 8,5 untuk kemampuan guru akidah akhlak.
            Untuk kemampuan guru fiqih, nilai yang diperoleh dari jawaban angket yangtelah dijumlahkan, yaitu 155 kemudian dikalikan dengan 2 menjadi 310, lalu dibagi dengan jumlah item angket (35), maka diperoleh nilai akhir untuk kemampuan guru fiqih adalah 8,9.
            Untuk kemampuan guru sejarah kebudayaan islam, nilai yang diperoleh dari jawaban angket yangtelah dijumlahkan, yaitu 140 kemudian dikalikan dengan 2 menjadi 280, lalu dibagi dengan jumlah item angket (35), maka diperoleh nilai akhir untuk kemampuan guru fiqih adalah 8.
            Adapun kemampuan guru Bahasa Arab, nilai yang diperoleh dari jawaban angket yangtelah dijumlahkan, yaitu 134 kemudian dikalikan dengan 2 menjadi 268, lalu dibagi dengan jumlah item angket (35), maka diperoleh nilai akhir untuk kemampuan guru fiqih adalah 7,7.

C.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanan Kompentensi Guru
            Melaksanakan kompentensi guru didalam proses mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berupa faktur pendukung ataupun faktor penghambat.
1.    Faktor pendukung
            Mengenai faktor pendukung dalam pelaksanan kompetensi guru, yaitu suasana kehidupan dan pergaulan di sekolah yang harmonis dan keadaan sekolah dengan sarana yang cukup memadai bagi kelancaran proses belajar mengajar”.
            Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa faktor yang mendukung pelaksanan kompetensi guru di madrasah tsanawiyah ulul ilmi adalah :
a.       Faktor iklim social yang harmonis
b.      Faktor sarana dan fasilitas.
            Iklim sosial pada suatu sekolah dapat mengambarkan bagaimana tradisi-tradisi dan caara-cara bertindak personalia yang ada di sekolah itu khususnya dikalangan guru-guru. Dengan iklim social yang harmonis menjadi lebih dekat dan nyaman bagi guru sehingga lebih mudah bekerjasama dan berkomunikasi untuk saling mengisi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan sehari-hari dikelas. Dengan demikian potensi seorang guru kian hari dapat dilaksanakan dan meningkat kearah kemajuan bagi guru yang bersangkutan.
            Faktor lain yang dapat mendukung kompetensi guru adalah sarana yang memadai, seperti ruang belajar yang memenuhi syarat kesehatan, perpustakaan, demikian fasilitas yang memadai yang kesemuanya memperlancar proses mengajar.

2.    Faktor Penghambat
               Adapun faktor-faktor yang dapat menghambat pelaksanan kompetensi guru di madrasah ulul ilmi adalah :
a.       Faktor kondisi lingkungan
         Kondisi lingkungan Madrasah Tsanawiyah Ulul Ilmi sebenarnya sangat strategis dan asri karena berdekatan dengan lapangan pramuka jambore, namun terkendala dengan kegitan-kegiatan yang ada di jamboree tersebut.
b.      Faktor penghambat yang dating dari guru sendiri.
         Faktor penghambat yang daatang dari guru sendiri ini, seperti kesehatanya terganggu, ada masalah pribadi, dan lain sebagainya.
         Demikianlah beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanan kompetensi guru agama di Madrasah Tsanawiyah Ulul Ilmi. Jika faktor penghambat dapat diatasi dan faktor pendukung terpenuhi, maka pelaksanan kompetensi guru didalam tugas-tugasnya di sekolah akan berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang di harapkan.

D.    Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
         Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kemampuan guru agama terhadap prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Agama di Madasah Tsanawiyah Ulul Ilmi pada kelas IX semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 ditempuh dengan langkah-lankah sebagai berikut :
         Langkah pertama, dari nilai angket didistribusikan kedalam table menurut pelajaran, yaitu Qur’an hadits, akidah ahklak, fiqih, sejarah kebudayaan islam dan bahasa arab.
         Langkah kedua, mengelompokan prestasi belajar siswa dari masing-masing pelajaran menurut mata pelajaran Qur’an hadits, akidah ahlak, fiqih, sejarah kebudayaan islam, dan bahasa arab. Seluruh nilai pelajaran itu menjadi nilai tunggal bagi mata pelajaran tersebut.
         Langkah ke tiga, mencari mean dari fariabel kemampuan guru dan fariabel prestasi belajar siswa, sebut kedua mean itu   dan  kemudian mencari SD dari kedua variable itu sebut kedua SD itu SD  dan SD  selanjutnya mencari standarat kesalahan mean dengan rumus sebagai berikut SD =  … 3
         Langkah keempat, mencari standart kesalahan perbedaan mean ( ) dari jumlah keseluruhan prestasi belajar siswa dan angket untuk setiap mata pelajawan Qur’an hadits, akidah ahkalak, fiqih, sejarah kebudayaan islam dan bahasa arab dengan mengunakan rumus :
( )  =   SD   +   SD
        

Langkah kelima, dengan mengunakan t-score sebagai berikut :
 …4

         Dengan langkah ini dapat dilihat pengaruh kemampuan seorang guru terhadap prestasi belajar siswa dalam setiap pelajaran agama. Perhitungan untuk angket hanya satu kali yang selanjutnya dipergunakan untuk setiap mata pelajaran agama tersebut.
         Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah di ajukan adalah dengan cara membandingkan besarnya nilai t – score yang telah di peroleh dalam proses perhitungan dengan besarnya nilai yang tercantum pada table nilai-nilai t pada taraf signifikansi 5% dengan terlebih dahulu mencari derajat kebebasan atau d.d.
         Agar lebih jelas tentang pengaruh kemampuan guru terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran agama secara urut di baeah ini akan di uraikan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan.

Tabel 5
Kemampuan Guru Agama
MTs Ulul Ilmi

No

Mata Pelajaran

K. Guru (X)



1

Qur'an Hadits

9

81

2

Akidah Akhlak

8,5

72,2

3

Fiqih

8,9

79,2

4

SKI

8

64

5

Bahasa Arab

7,7

59,2

Total :
5 Orang
42,1
355,6

      Untuk mengetahui pengaruh kempuan guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Qur’an hadits dengan menjumlahkan seluruh kemampuan guru dan seluruh nilai pelajaran tersebut. Agar lebih jelas dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini.

Table 6
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Quran Hadits
No

Kelas

Qur'an Hadits (Y)



1

IX A

7,7

59,3

2

IX B

7,0

49

3

IIX C

7,7

59,3

4

IX D

7,2

51,8

Total :
4
29,6
219,4

 =  = 8,4
SD  =  = 8,
                  = 71,1 – 70,6 = 0,5
SD =  = 0,13
   =    = 7,4
 =    - 7,
                  = 54,9  -  54,8  =  0,1
SD    =     = 0,03
 = 
                   
t  =      
                      = 2,5
d.d             =     +   – 2 = 5 + 4 – 2  =  7

               Untuk kemampuan guru dalam mata pelajaran Qur’an hadits memperoleh nilai t – score 2,5. Dengan melihat table t – score sampai taraf signifikansi 5% pada d.d = 7 adalah 2,365. Maka untuk nilai t – score 2,5 lebih besar dari table t – score 2,365 dengan demikian hipotesis kerja ( ) di terima yang berarti ada pengaruh kemampuan guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Qur’an hadits.
               Pengaruh kopetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah ahklak sebagai berikut dibawah ini.

Tabel 7
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Akidah Akhlak
No

Kelas

Qur'an Hadits (Y)



1

IX A

8,0

64

2

IX B

7,1

50,0

3

IX C

7,0

49

4

IX D

7,5

56,3

Total :
4
29,6
219,7

 =   = 8,4
SD  =  = 8,
                           = 71,1 – 70,6 = 0,5
SD =  = 0,13
   =    = 7,4
 =    - 7,
              = 54,9  -  54,8  =  0,1
SD    =     = 0,03
 = 
                             
t  =      
    = 2,5
d.d                         =     +   – 2 = 5 + 4 – 2  =  7

               Untuk kemampuan guru dalam mata pelajaran Akidah Akhlak memperoleh nilai t – score 2,5. Dengan melihat table t – score sampai taraf signifikansi 5% pada d.d = 7 adalah 2,365. Maka untuk nilai t – score 2,5 lebih besar dari table t – score 2,365 dengan demikian hipotesis kerja ( ) di terima yang berarti ada pengaruh kemampuan guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
               Pengaruh kopetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih sebagai berikut dibawah ini.

Tabel 8
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Fiqih
No

Kelas

Qur'an Hadits (Y)



1

IX A

8,0

64

2

IX B

7,0

49

3

IX C

7,0

49 
4

IX D

6,4

40,9

Total :
4
28,4
202,9

 =  =8,4
SD  =  = 8,
                        = 71,1 – 70,6 = 0,5
SD =  = 0,13
   =    = 7,1
 =    - 7,
        = 50,7  -  50,4  =  0,3
SD    =     = 0,1
 = 
              
t  =      
              = 2,713
d.d                         =     +   – 2 = 5 + 4 – 2  =  7
                       
               Untuk kemampuan guru dalam mata pelajaran Fiqih memperoleh nilai t – score 2,713. Dengan melihat table t – score sampai taraf signifikansi 5% pada d.d = 7 adalah 2,365. Maka untuk nilai t – score 2,713 lebih besar dari table t – score 2,365 dengan demikian hipotesis kerja ( ) di terima yang berarti ada pengaruh kemampuan guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih.
               Untuk pengaruh kopetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai berikut dibawah ini.


Tabel 9
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayan Islam
No

Kelas

Qur'an Hadits (Y)



1

IX A

7,0

49

2

IX B

7,0

49

3

IX C

6,5

42,3

4

IX D

6,5

42,3

Total :
4
27,0
182,6

 =  = 8,4

SD  =  = 8,
                          = 71,1 – 70,6 = 0,5
SD =  = 0,13
   =    = 6,7
 =    - 6,
                    = 45,6  -  44,9  =  0,7
SD    =     = 0,23
 = 
                  
t  =      
                      = 2,833
d.d                         =     +   – 2 = 5 + 4 – 2  =  7

            Untuk kemampuan guru dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memperoleh nilai t – score 2,833. Dengan melihat table t – score sampai taraf signifikansi 5% pada d.d = 7 adalah 2,365. Maka untuk nilai t – score 2,833 lebih besar dari table t – score 2,365 dengan demikian hipotesis kerja ( ) di terima yang berarti ada pengaruh kemampuan guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
            Untuk pengaruh kopetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab sebagai berikut dibawah ini.

Tabel 10
Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Bahasa Arab
No

Kelas

Qur'an Hadits (Y)



1

IX A

7,4

54,8

2

IX B

7,0

49

3

IX C

6,5

42,3

4

IX D

6,5

42,3

Total :
4
27,4
188,4


 =  =8,4
SD  =  = 8,
               = 71,1 – 70,6 = 0,5
SD =  = 0,13
   =    = 6,8
 =    - 6,
        = 47,1  -  46,2  =  0,9
SD    =     = 0,3
 = 
                   
t  =     
             = 2,442
d.d                   =     +   – 2 = 5 + 4 – 2  =  7

               Untuk kemampuan guru dalam mata pelajaran Bahasa Arab memperoleh nilai t – score 2,442. Dengan melihat table t – score sampai taraf signifikansi 5% pada d.d = 7 adalah 2,365. Maka untuk nilai t – score 2,442 lebih besar dari table t – score 2,365 dengan demikian hipotesis kerja ( ) di terima yang berarti ada pengaruh kemampuan guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab.
               Berdasarkan hasil pengujian atau perhitungan di atas membuktikan bahwa secara keseluruhan dari jumlah guru agama yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Ulul Ilmi Jakarta timur mencapai nilai 8,4 yang berarti kualitas kemampuan gur mengajar pada mata pelajaran Qur’an hadits,akidah ahklak, Fiqih, Sejarah kebudayan Isalam, dan Bahasa Arab dengan nilai itu mencerminkan kualitas kemampuan guru yang tinggi.
               Sedangkan Untuk prestasi belajar siswa secara keseluruhan mencapai nilai tertinggi 8,0 untuk mata pelajaran ahkidah ahklak dan fiqih, menurut ketentuan nilai raport dikatagorikan baik dan nilai terendah 6,5 untuk mata pelajaran sejarah kebudayaan islam dan bahasa arab, menurut ketentuan nilai raport dikatagorikan cukup.


Posting Komentar

 
Top